Selasa, 27 November 2012

Kata Ulang dalam Bahasa Indonesia

Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.

  • Jenis kata ulang
  1.   Dwipurwa: Reduplikasi/pengulangan atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e pepet. Contoh: tetangga, leluhur, leluasa, sesama, tetua, lelaki.
  2. Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi/pengulangan atas seluruh bentuk dasar (bisa kata dasar maupun kata berimbuhan). Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian.
  3. Dwilingga salin suara (kata ulang berubah bunyi): Reduplikasi/pengulangan atas seluruh bentuk dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: gerak-gerik, sayur-mayur, bolak-balik, beras-petas, mondar-mandir, serba-serbi.
  4. Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi/pengulangan dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Contoh: bermain-main, tarik-menarik.
  5. Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan hasil pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, empek-empek, kunang-kunang,kura-kura, paru-paru.

  • Makna kata ulang
  1.  Jamak (tak tentu), contoh: Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari.
  2. Banyak dan bermacam-macam, contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.
  3. Menyerupai, contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit.
  4. Melemahkan (agak) atau kemiripan sifat, contoh: kekanak-kanakan, kebarat-baratan.
  5. Intensitas (kualitas, kuantitas, atau frekuensi), contoh: kuat-kuat, kuda-kuda, mondar-mandir.
  6. Saling (berbalasan), contoh: bersalam-salaman, tikam-menikam, berkirim-kiriman.
  7. Kolektif (pada kata bilangan), contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.
  8. Meskipun, contoh: hujan-hujan dia datang juga.
  9. Dalam keadaan, contoh: mentah-mentah, hidup-hidup.
  10. Walaupun (meskipun), contoh: kecil-kecil.
  11. Perihal, contoh: masak-memasak, jahit menjahit.
  12. Tindakan untuk bersenang-senang, contoh: makan-makan.
  13. Kesantaian, contoh : Setiap pagi, ia duduk-duduk di teras rumah.
  14. Paling, contoh: Ia harus menyelesaikan tugas itu secepat-cepatnya.
  15. Sering, selalu, mudah, contoh: Akhir-akhir ini ia sering sakit-sakitan.

  • Perulangan kata bilangan
  1.  Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna "satu demi satu". Misalnya: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
  2. Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna "hanya satu itu". Misalnya: Ini anak saya satu-satunya.
  3. Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst. memberi pengertian "sekaligus dua, tiga, dst.".Misalnya: Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
  4.  Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, dst. menyatakan makna "kelipatan sepuluh, seratus, seribu, dst.. Misalnya: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
  5. Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat ini sering diganti dengan bentukan dengan akhiran -an. Misalnya: berpuluh-puluh menjadi puluhan 
by:http://mersiku.jw.lt/materi/bahasa_indonesia_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar