Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.
-
Dwipurwa: Reduplikasi/pengulangan atas suku kata awal. Vokal dari
suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi
e pepet. Contoh: tetangga, leluhur, leluasa, sesama, tetua, lelaki.
- Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi/pengulangan atas
seluruh bentuk dasar (bisa kata dasar maupun kata berimbuhan). Contoh:
rumah-rumah, kejadian-kejadian.
- Dwilingga salin suara (kata ulang berubah bunyi):
Reduplikasi/pengulangan atas seluruh bentuk dasar yang salah satunya
mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: gerak-gerik, sayur-mayur, bolak-balik, beras-petas, mondar-mandir, serba-serbi.
- Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi/pengulangan dengan mendapat
imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Contoh:
bermain-main, tarik-menarik.
- Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan
hasil pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur,
undur-undur, kupu-kupu, empek-empek, kunang-kunang,kura-kura, paru-paru.
- Jamak (tak tentu), contoh: Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari.
- Banyak dan bermacam-macam, contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.
- Menyerupai, contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit.
- Melemahkan (agak) atau kemiripan sifat, contoh: kekanak-kanakan, kebarat-baratan.
- Intensitas (kualitas, kuantitas, atau frekuensi), contoh: kuat-kuat, kuda-kuda, mondar-mandir.
- Saling (berbalasan), contoh: bersalam-salaman, tikam-menikam, berkirim-kiriman.
- Kolektif (pada kata bilangan), contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.
- Meskipun, contoh: hujan-hujan dia datang juga.
- Dalam keadaan, contoh: mentah-mentah, hidup-hidup.
- Walaupun (meskipun), contoh: kecil-kecil.
- Perihal, contoh: masak-memasak, jahit menjahit.
- Tindakan untuk bersenang-senang, contoh: makan-makan.
- Kesantaian, contoh : Setiap pagi, ia duduk-duduk di teras rumah.
- Paling, contoh: Ia harus menyelesaikan tugas itu secepat-cepatnya.
- Sering, selalu, mudah, contoh: Akhir-akhir ini ia sering sakit-sakitan.
- Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna "satu demi satu". Misalnya: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
- Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna "hanya satu itu". Misalnya: Ini anak saya satu-satunya.
- Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst. memberi pengertian "sekaligus dua, tiga, dst.".Misalnya: Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
- Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, dst.
menyatakan makna "kelipatan sepuluh, seratus, seribu, dst.. Misalnya: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
- Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat ini sering
diganti dengan bentukan dengan akhiran -an. Misalnya: berpuluh-puluh
menjadi puluhan
by:http://mersiku.jw.lt/materi/bahasa_indonesia_6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar